Citra Seorang Salesman

1 komentar
Salesman oh salesman… disukai perusahaan di benci konsumen.benarkah begitu ? Bagi perusahaan : Salesmen merupakan ujung tombak, roda industri dan nasib perusahaanpun sangat tergantung dari para Salesman.
Lalu bagaimanakah menurut konsumen? tentu saja jawabanya ada pada diri anda sendiri, coba pikirkan jika rumah anda di datangi Salesman, kira2 apa yang akan anda lakukan?
A. Menolak kedatanganya
B. Menerima sekedar melihat-lihat produknya namun tidak di beli.
C. Senang, Gembira, bahkan bangga di datangi tamu yang satu ini.
D. Lain-lain, (silakan tulis di kolom komentar)

Untuk saya pribadi, memilih opsi A (sebisa mungkin untuk menolak kedatanganya)he,..
sudah jelas, alasan saya memilih obsi tersebut , baca : "Pengertian Salesman dan Salesmanship"

Salesman adalah tamu nomor urut ketiga yang sangat tidak diharapkan setelah polisi dan pemeriksa pajak. Artinya dari sepuluh peran/profesi yang antri ingin bertemu, salesman adalah urutan kedelapan dari urutan itu. Yang lebih menarik adalah bahwa penagih hutang malah lebih diutamakan untuk ditemui dari pada salesman. Berikut hasil olahan data urutan tamu yang diterima oleh responden (dari yang paling didahulukan hingga yang paling ditolak). dan berikut adalah hasil survei Cahyo Pramono di http://www.waspada.co.id/
  1. keluarga 
  2. sahabat
  3. tetangga
  4. pekerja/aktifis politik
  5. orang yang ingin berkenalan
  6. penceramah agama
  7. penagih hutang
  8. salesman
  9. pemeriksa pajak
  10. polisi
Data tersebut diatas sepertinya dengan jelas menunjukkan bahwa salesman bukanlah profesi/peran yang paling disukai untuk ditemui. Artinya, mengaku sebagai salesman untuk bertamu adalah langkah konyol yang berpotensi menuai penolakan. Hadir sebagai keluarga, sahabat atau tetangga justru lebih berpotensi untuk diterima. Tidak heran jika multi level marketing lebih menyarankan untuk berjualan ke kalangan sendiri terlebih dahulu.
Lalu, saya juga bertanya, jikalah mereka ’terpaska’ harus menerima salesman, salesman apakah yang paling mereka terima? Berikut urutannya:
  • tidak memilih
  • salesman hotel
  • salesman koran
  • salesman perlengkapan rumah tangga
  • salesman kosmetik
  • salesman kendaraan bermotor
  • salesman obat kuat
  • salesman asuransi
  • salesman investasi
  • salesman multilevel marketing
Terlihat jelas sales multi level marketing adalah peran yang paling ditolak, diikuti oleh salesman investasi dan salesman asuransi. Tetapi pada dasarnya indikasi penolakan terhadap peran salesman sangatlah jelas terlihat dari jawaban diatas.Saya juga bertanya alasan yang paling sering dipilih untuk menolak tamu yang tidak dikendakinya adalah:

sedang rapat (30 persen)
sedang ada tamu (28 persen)
sedang keluar kota (15 persen)
sedang makan (10 persen)
sedang sakit (07 persen)
harus ada janji dulu (05 persen)
menerima semua jenis tamu apapun (05 persen)

Bagi anda yang berkeinginan untuk bertamu, berikut durasi yang diminati oleh penerima tamu:
30 s/d 60 menit  (60 persen)
0 s/d 30 menit  (26 persen)
60 s/d 90 menit. ( 10 persen) 
90 s/g 180 menit ( 04 persen)
lebih dari 190 menit. ( 00 persen)

Alasan kenapa mereka tidak suka menerima tamu seorang salesman. Ini Jawabnya ;

  • sibuk, tidak mau diganggu (29 persen)  
  • salesman kebanyakan itu sok pintar (23 persen)
  • salesman suka memaksa (21 persen)
  • salesman selalu memojokan kalau tidak membeli (17 persen)
  • membosankan (08 persen)
  • tidak punya uang (01 persen)
  • malas (01 persen)
seperti hasil diatas cukup sekali menjelaskan persepsi responden terhadap peran salesman. Ini seharusnya menjadi bekal bagi para salesman untuk berintrospeksi sehingga bisa lebih ’diterima’ oleh orang-orang seperti responden tersebut.

Upaya memposisikan kembali citra salesman ke posisi yang lebih baik adalah pilihan yang cukup urgent pada saat ini, kalau tidak, kita mesti menghindari mengaku sebagai salesman jika akan memprospek target.

1 komentar: